Yuk Ketahui 10 Ciri-Ciri Insecta (Serangga) dalam Kelas Hewan

Posted on

Haris.web.idCiri-Ciri Insecta – Jika Anda pernah mengamati dunia sekitar, pasti sering melihat serangga bukan?

Mereka adalah kelompok hewan yang sangat beragam, dengan berbagai bentuk, warna, dan kehidupan yang menarik.

Salah satu kelompok hewan ini juga disebut dengan Insecta, yang merupakan kelas dalam filum Arthropoda.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang pengertian dan ciri-ciri insecta.

Pengertian Insecta

Insecta adalah kelas hewan dalam filum Arthropoda yang mencakup serangga atau bisa juga diartikan dengan kelompok hewan yang paling beragam dan melimpah di Bumi.

Kelompok hewan ini Insecta memiliki peran penting dalam ekosistem, seperti penyerbukan tanaman, dekomposisi bahan organik, dan sebagai makanan bagi hewan lain.

Bahkan, mereka juga memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa, seperti metamorfosis yang kompleks.

Keragaman spesies Insecta sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam dan kehidupan di planet kita.

Apa Saja Ciri -Ciri Insecta?

Insecta adalah kelas hewan dalam filum Arthropoda yang mencakup serangga.

Berikut ini ada beberapa ciri umum yang membedakan serangga (Insecta) dari kelompok hewan lain:

1. Tubuh Tersegmentasi

Tubuh serangga terdiri dari tiga bagian utama yang tersegmentasi, yaitu kepala, thorax (dada), dan abdomen (perut).

Bagian-bagian tersebut bisa terlihat dengan jelas dan terhubung dengan sempurna.

2. Enam Kaki

Serangga memiliki enam kaki yang melekat pada thorax. Dimana, masing-masing kaki tersebut memiliki sendi-sendi yang memungkinkan mereka bergerak dengan lincah.

3. Eksoskeleton

Kelompok hewan insecta juga memiliki eksoskeleton yang terbuat dari kitin, yaitu lapisan luar yang keras dan melindungi tubuh mereka.

Eksoskeleton ini memberikan dukungan struktural dan melindungi organ dalam serangga.

4. Sepasang Antena

Biasanya serangga memiliki sepasang antena yang terletak di bagian depan kepala.

Antena tersebut berfungsi untuk mendeteksi rangsangan seperti bau, suara, dan getaran.

5. Sayap

Mayoritas serangga memiliki dua pasang sayap yang memungkinkan mereka untuk terbang.

Namun, ada juga beberapa spesies serangga yang tidak memiliki sayap atau memiliki sayap yang sangat tereduksi.

6. Metamorfosis

Serangga mengalami proses metamorfosis selama siklus hidupnya.

Terdapat dua jenis metamorfosis yang umum terjadi pada serangga, yaitu metamorfosis tidak sempurna (incomplete metamorphosis) dan metamorfosis sempurna (complete metamorphosis).

Pada metamorfosis tidak sempurna, serangga mengalami perubahan bertahap dari telur menjadi nimfa, kemudian menjadi dewasa.

Sedangkan pada metamorfosis sempurna, serangga mengalami tahap telur, larva, pupa, dan dewasa.

7. Respirasi

Sistem pernapasan serangga bervariasi. Beberapa serangga bernafas melalui trakea, yaitu serangga memiliki jaringan tabung yang menghubungkan permukaan tubuh dengan oksigen.

Selain itu, ada juga beberapa serangga lainnya yang bernafas menggunakan spirakel.

Spirakel merupakan lubang kecil yang terletak di sisi tubuh dan digunakan untuk pertukaran gas.

8. Mata Majemuk

Mata serangga terdiri dari banyak unit penglihatan kecil yang disebut ommatidia.

Dimana, mata tersebut memungkinkan serangga melihat dengan sudut pandang yang luas, tetapi dengan kepekaan yang lebih rendah terhadap detail dibandingkan dengan mata vertebrata.

9. Reproduksi

Serangga memiliki sistem reproduksi yang khas. Kebanyakan serangga memiliki kelamin terpisah (dioecious), dengan individu jantan dan betina yang memainkan peran khusus dalam reproduksi.

Meski begitu, beberapa serangga juga dapat mengalami reproduksi aseksual.

10. Mulut Khusus

Serangga juga memiliki beragam jenis mulut yang disesuaikan dengan kebutuhan makanannya.

Beberapa serangga memiliki mulut menggigit, seperti kumbang dan belalang, sedangkan yang lain memiliki mulut mengisap, seperti nyamuk dan lebah. 

Selain itu, ada juga beberapa serangga dengan mulut penusuk, seperti lalat penghisap darah.

Contoh Insecta (Serangga)

Insecta (serangga), adalah kelas dalam filum Arthropoda yang mencakup sebagian besar hewan terestrial dengan tubuh bersegmen.

Berikut ini ada 5 contoh serangga yang sering ditemukan, antara lain yaitu:

1. Lebah Madu (Apis mellifera)

Lebah madu merupakan serangga sosial yang hidup dalam koloni. Mereka mengumpulkan nektar dari bunga dan menghasilkan madu.

Serangga ini memiliki kemampuan penting sebagai penyerbuk dan berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

2. Kupu-kupu (Lepidoptera)

Kupu-kupu juga menjadi salah satu insecta yang memiliki sayap berwarna cerah dan sering dianggap sebagai serangga yang indah.

Awalnya mereka hanya ulat yang memakan tumbuhan sebagai makanan. Kemudian mereka pun berkembang biak menjadi kupu-kupu yang memakan nektar bunga.

Selain itu, kupu-kupu juga sering dibawakan dalam cerita cerpen maupun cerita lainnya.

3. Nyamuk (Culicidae)

Nyamuk dikenal dengan serangga kecil yang menggigit manusia dan hewan menghisap darah.

Meskipun gigitan mereka dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan menyebarkan penyakit seperti demam berdarah dan malaria, namun nyamuk juga berperan dalam rantai makanan dan penyerbukan bunga.

4. Semut (Formicidae)

Salah satu serangga sosial yang terkenal karena kemampuan bekerjasama dan membentuk koloni yang terstruktur dengan pekerjaan yang terbagi-bagi yaitu semut. 

Semut berperan dalam penguraian materi organik, penyebaran biji dan mempertahankan keseimbangan ekosistem.

5.  Kecoa (Blattodea)

Kecoa adalah serangga yang terdapat di hampir semua ekosistem. Beberapa spesies kecoa dapat menjadi hama dalam rumah atau menyebabkan kerusakan pada tanaman dan makanan.

Namun, kecoa juga memiliki peran penting dalam proses dekomposisi bahan organik di alam.

Kesimpulan

Serangga (Insecta) adalah kelas hewan dalam filum Arthropoda yang mencakup beragam spesies.

Masing-masing spesies serangga memiliki ciri-ciri yang unik dan dapat beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka tinggal.

Jadi, sangat penting untuk diingat bahwa ciri-ciri ini mencerminkan ciri umum serangga, tetapi ada variasi dalam kelompok ini dan beberapa spesies serangga mungkin memiliki karakteristik yang sedikit berbeda.

Penelitian lebih lanjut pada spesies tertentu juga diperlukan untuk memahami lebih detail tentang morfologi, perilaku, dan ekologi mereka.