Kenali Contoh Majas Sinestesia dalam Bahasa Indonesia

Posted on

Majas sinestesia adalah majas yang menggabungkan dua atau lebih jenis indera dalam satu kalimat atau ungkapan. Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan terasa nyata pada pembaca atau pendengar.

Misalnya, ungkapan “sajian musik itu terasa manis di telinga” menggabungkan indera pendengaran dan indera perasa sehingga membuat gambaran yang lebih hidup.

Contoh Majas Sinestesia dalam Sastra

Majas sinestesia sering ditemukan dalam sastra. Salah satu contohnya adalah dalam puisi “Rindu” karya Chairil Anwar.

Pada baris ke-6, ia menggunakan majas sinestesia dengan ungkapan “angin malam mengusap rambutku yang basah”.

Dalam ungkapan ini, ia menggabungkan indera peraba dan indera penglihatan untuk memberikan gambaran yang lebih hidup tentang suasana malam yang dingin.

Contoh Majas Sinestesia dalam Musik

Majas sinestesia juga sering ditemukan dalam lirik lagu. Misalnya, dalam lagu “Seluruh Cinta” karya Cakra Khan, terdapat ungkapan “seperti api dalam sekam, hangatnya pelukmu yang menenangkan”.

Dalam ungkapan ini, ia menggabungkan indera perasa dan indera penglihatan untuk memberikan gambaran tentang perasaan hangat dan nyaman ketika berpelukan dengan orang yang dicintai.

Contoh Majas Sinestesia dalam Film

Majas sinestesia juga sering digunakan dalam film untuk memberikan efek yang lebih dramatis pada adegan tertentu.

Misalnya, dalam film “The Matrix”, ketika karakter Neo mendapatkan pelatihan dari Morpheus, ia menggunakan majas sinestesia dengan ungkapan “rasakan itu di tulangmu”.

Dalam ungkapan ini, Morpheus menggabungkan indera perasa dan indera peraba untuk memberikan gambaran yang lebih kuat tentang pelatihan yang dijalani oleh Neo.

Contoh Majas Sinestesia dalam Seni Lukis

Majas sinestesia juga sering digunakan dalam seni lukis untuk memberikan efek yang lebih hidup dan terasa nyata pada lukisan.

Misalnya, dalam lukisan “Starry Night” karya Vincent Van Gogh, ia menggabungkan warna dan gerakan untuk memberikan gambaran tentang malam yang berbintang.

Contoh Majas Sinestesia dalam Puisi

Majas sinestesia sering digunakan dalam puisi untuk memberikan efek yang lebih dramatis dan menyentuh perasaan pembaca.

Misalnya, dalam puisi “Pagi” karya Sapardi Djoko Damono, ia menggunakan majas sinestesia dengan ungkapan “bau tanah basah merayapi hidung” untuk memberikan gambaran tentang suasana pagi yang segar dan lembab.

Contoh Majas Sinestesia dalam Novel

Majas sinestesia juga sering ditemukan dalam novel untuk memberikan gambaran yang lebih hidup tentang karakter, suasana, atau lokasi dalam cerita.

Misalnya, dalam novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata, ia menggunakan majas sinestesia dengan ungkapan “udara di pagi hari terasa segar seperti air yang masih dingin” untuk memberikan gambaran tentang pagi hari di desa Belitong yang segar dan sejuk.

Kelebihan Majas Sinestesia

Kelebihan dari majas sinestesia adalah penggunaannya yang dapat memberikan gambaran yang lebih hidup dan terasa nyata pada pembaca atau pendengar.

Hal ini dapat membuat pembaca atau pendengar lebih tertarik dan terlibat dalam cerita atau pesan yang disampaikan.

Kekurangan Majas Sinestesia

Namun, penggunaan majas sinestesia juga memiliki kekurangan. Salah satunya adalah ketidakmampuannya untuk memberikan gambaran yang jelas dan terarah jika tidak digunakan dengan tepat.

Terlalu banyak penggunaan majas sinestesia juga dapat membuat teks terasa berlebihan dan terkesan tidak alami.

Cara Menggunakan Majas Sinestesia dengan Baik dan Benar

Untuk menggunakan majas sinestesia dengan baik dan benar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • Pastikan penggunaannya tidak terlalu banyak sehingga tidak membuat teks terkesan berlebihan.
  • Pastikan penggunaannya relevan dengan pesan yang ingin disampaikan.
  • Gunakan majas sinestesia dengan tepat agar memberikan gambaran yang jelas dan terarah pada pembaca atau pendengar.

Kesimpulan

Majas sinestesia merupakan salah satu majas yang dapat digunakan untuk memberikan efek yang lebih hidup dan mendalam pada teks, baik itu dalam sastra, musik, film, iklan, dan sebagainya.

Dengan menggabungkan indera yang berbeda, majas sinestesia dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan terarah pada pembaca atau pendengar.

Namun, penggunaan majas sinestesia juga perlu dilakukan dengan tepat dan tidak berlebihan agar tidak membuat teks terkesan tidak alami dan tidak memberikan pesan yang jelas.

Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang majas sinestesia dan kemampuan untuk menggunakannya dengan benar dapat meningkatkan kualitas tulisan atau presentasi kita.