Mengenal Lebih Dalam Kalimat Pasif: Pengertian, Contoh, dan Cara Menghindarinya

Posted on

Pengertian Kalimat Pasif

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya menerima tindakan, sedangkan objeknya melakukan tindakan. Contohnya, “Buku ini dibaca oleh saya”. Subjek dalam kalimat tersebut adalah “buku ini”, sedangkan objeknya adalah “saya”. Kalimat aktif yang ekuivalen akan menjadi “Saya membaca buku ini”.

Kalimat pasif sering digunakan dalam tulisan ilmiah atau bisnis, tetapi juga dapat digunakan dalam tulisan sehari-hari. Namun, terlalu banyak menggunakan kalimat pasif dapat membuat tulisan menjadi kurang jelas dan membosankan.

Contoh Kalimat Pasif

Berikut adalah beberapa contoh kalimat pasif:

  • Pohon-pohon di taman dipangkas oleh tukang kebun.
  • Laporan telah diserahkan ke kantor pusat.
  • Makanan di restoran itu sudah habis terjual.
  • Sepatu ini dibuat oleh perusahaan terkenal.
  • Rumah itu akan direnovasi oleh pemiliknya.

Cara Menghindari Penggunaan Kalimat Pasif

Untuk membuat tulisan menjadi lebih jelas dan menarik, sebaiknya hindari penggunaan kalimat pasif yang berlebihan. Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari penggunaan kalimat pasif:

  • Gunakan kata kerja aktif.
  • Jadikan subjek sebagai fokus kalimat.
  • Jangan takut untuk menyebutkan pelaku atau pengarang kalimat.
  • Cari alternatif kata kerja yang lebih aktif.

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Kalimat Pasif

Penggunaan kalimat pasif memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah dapat menonjolkan objek atau hasil dari tindakan yang dilakukan, dan dapat digunakan untuk mempertahankan ketidaktahuan atau ketidakjelasan dalam kalimat.

Namun, kekurangan dari penggunaan kalimat pasif adalah dapat membuat kalimat menjadi lebih sulit dipahami dan kurang menarik. Selain itu, kalimat pasif juga dapat membuat tulisan terkesan kurang percaya diri.

Contoh Kalimat Aktif dan Pasif

Berikut adalah beberapa contoh kalimat aktif dan pasif yang dapat dibandingkan:

  • Kalimat pasif: Pohon-pohon di taman dipangkas oleh tukang kebun.
    Kalimat aktif: Tukang kebun memangkas pohon-pohon di taman.
  • Kalimat pasif: Buku itu telah dibaca oleh banyak orang.
    Kalimat aktif: Banyak orang telah membaca buku itu.
  • Kalimat pasif: Proposal tersebut akan dipertimbangkan oleh manajemen.
    Kalimat aktif: Manajemen akan mempertimbangkan proposal tersebut.
  • Kalimat pasif: Uang telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk proyek tersebut.
    Kalimat aktif: Pemerintah telah mengeluarkan uang untuk proyek tersebut.
  • Kalimat pasif: Artikel itu akan dibaca oleh banyak orang.
    Kalimat aktif: Banyak orang akan membaca artikel itu.

Kalimat Pasif dalam Karya Sastra

Meskipun penggunaan kalimat pasif dalam tulisan sehari-hari sebaiknya dihindari, penggunaannya dalam karya sastra dapat memberikan efek yang lebih kuat pada pembaca.

Contohnya, dalam novel “To Kill a Mockingbird” karya Harper Lee, kalimat pasif digunakan untuk menunjukkan kelemahan karakter utama, Scout. Contohnya, “The house was still, and the darkness was not reassuring” yang secara harfiah berarti “Rumah itu sunyi, dan kegelapan tidak memberikan rasa aman”, namun terkesan kurang tegas karena penggunaan kalimat pasif.

Kesimpulan

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya menerima tindakan, sedangkan objeknya melakukan tindakan. Penggunaan kalimat pasif dapat membuat tulisan menjadi kurang jelas dan membosankan, meskipun dapat digunakan dengan efek yang kuat dalam karya sastra.

Untuk menghindari penggunaan kalimat pasif yang berlebihan, sebaiknya gunakan kata kerja aktif, jadikan subjek sebagai fokus kalimat, dan cari alternatif kata kerja yang lebih aktif. Penggunaan kalimat pasif memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga sebaiknya dipertimbangkan dengan baik sebelum digunakan dalam tulisan.