Trader yang ingin merasakan kemenangan lebih mudah, bisa mencoba untuk mengerti soal indikator trading forex. Indikator ini dihitung berdasarkan pergerakan dan trend dari suatu mata uang. Ingat, harus mengerti, bukan menghafal pergerakan karena hasilnya berbeda.
Trading mata uang membutuhkan waktu dan momen yang sempurna untuk pedagang bisa menentukan “Buy” atau “Sell”. Karena kalau di momen yang tidak tepat, bisa-bisa apa yang seharusnya kita dapatkan menjadi buyar. Apalagi trend pasar tidak tergantung Anda.
Jika Anda telah jual, itu bukan berarti harga market akan langsung turun lagi, atau ketika mau membeli, harga langsung secara otomatis turun. Tidak seperti itu, Anda bukan trade pasar forex, melainkan instrumen di dalamnya. Sehingga, cara yang tepat adalah dari indikator.
Seperti yang sudah pasti trader ketahui kalau analisis adalah yang paling penting. Tetapi soal apa yang dianalisis sebenarnya, itu adalah trend, kita wajib tahu pergerakan harga untuk menentukan keputusan yang bakal kita ambil. Dan indikator berperan sangat besar disini.
4 Jenis Indikator Trading Forex Terjamin Paling Akurat
Tidak ada indikator yang menjelaskan pasti, atau memberikan hasil yang 100% akurat. Tetapi ada beberapa yang bisa digunakan karena memiliki persentase akurat yang lebih besar. Dari banyaknya indikator itu, mana yang pantas untuk Anda gunakan sebagai indikator utama?
1. Indikator Mengikuti Trend
Sangat mungkin untuk menghasilkan uang hanya dengan mengikuti trend. Mungkin di luar sana banyak yang menunggu momen harga bakal turun untuk melakukan trade. Tetapi, ada fakta kalau ikuti trend adalah indikator trading forex paling akurat.
Jadi, saat sistem trading sedang bergerak ke atas, sebelum mencapai puncak saja sudah boleh lakukan transaksi dan jual lagi dan lagi sampai harga mencapai puncak. Ini adalah indikator yang sangat simpel, tetapi tidak ada yang salah untuk dicoba.
2. Moving Average
Indikator paling akurat untuk trading forex selanjutnya adalah Moving Average yang secara konstan melihat harga rata-rata yang dapat dihasilkan suatu mata uang. Jika menggunakan teknik ini, lama waktu trading akan cukup lama, minimal 10 hari.
Trader akan menganalisis harganya, tetapi bukan pada trend, tetapi jarak antar 1 hari ke hari yang lain. Soal keuntungan, trading seperti ini dijamin memberikan hasil yang konsisten tinggi, tetapi tidak dalam waktu singkat. Jadi, menarik untuk diikuti.
3. Relative Strength Index
Indikator pergerakan harga lainnya adalah RSI yang mengukur pergerakan dari nilai 0 ke 100 terlebih dahulu dengan info yang telah mereka miliki. Dengan indikator ini, yang menjadi instrumen pemeriksaan utama ada di segi pembelian dan penjualan.
Jika ada movement yang mengindikasikan Overbought atau Oversell, maka trader akan melihat itu sebagai sebuah indikator trading forex sebagai momen koreksi. Jadi, di periode waktu itu juga para trader akan melakukan pembelian agar harga naik.
4. Profit-Taking Tool
Telah mempelajari soal RSI, moving Average, dan juga mengikuti trend, indikator yang bisa digunakan selanjutnya adalah profit taking tool. Tidak mungkin trader ingin rugi selama di pasar mata uang asing, profit pasti adalah tujuan utama di pasar valas.
Indikator ini dikenal juga dengan sebutan Bollinger Band yang melihat standar deviasi dari data harga. Seberapa besar perubahan dalam waktu tertentu, begitu juga dengan harga turunnya. Shot Position menjadi aksi utama setelah momen yang tepat itu.
Beberapa trader mungkin hingga saat ini masih terus belajar mengerti lebih banyak soal trading. Kemauan belajar seperti itu yang bagus agar bisa membuat trading lebih berguna. Bisa juga menggunakan indikator trading forex agar hasil yang didapatkan maksimal.